Tangisan Hutan Yang Hilang 🌳

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah dan sungai, terdapat hutan hijau yang menjadi sumber kehidupan warga. Naila , seorang gadis yang mencintai alam, hampir setiap hari bermain di hutan itu. Ia percaya hutan adalah sahabat yang selalu melindungi desanya.

Namun, suatu hari datang para penebang pohon dari kota. Mereka merusak hutan tanpa memikirkan akibatnya. Pohon-pohon besar ditebang, sungai menjadi keruh, dan banyak hewan kehilangan rumah. Warga desa hanya bisa diam karena takut melawan.

Suatu malam, Naila terbangun oleh suara tangisan yang lirih. Dengan rasa penasaran, ia menuju hutan. Di tengah hutan, ia melihat pohon tertua bersinar lembut sambil berbicara,

"Kami menangis, Naila. Kami telah memberi udara, udara, dan kehidupan. Tapi manusia merusak kami. Jika ini terus terjadi, hutan akan mati, dan desa kalian ikut binasa."

Naila menangis dan berjanji akan menyelamatkan hutan.

“Aku akan memberitahu semua orang agar mereka sadar,” ucapnya tegas.

Keesokan harinya, Naila mengumpulkan warga desa. Awalnya mereka tak percaya, namun setelah melihat kerusakan hutan dan hewan-hewan yang terluka, hati mereka mulai tersentuh. Bersama-sama, mereka menghadapi para penebang dan meminta bantuan pemerintah. Akhirnya, hutan itu ditetapkan sebagai kawasan lindung .

Beberapa bulan kemudian, hutan kembali hijau. Sungai mengalir jernih, burung-burung bernyanyi, dan kehidupan pulih seperti semula.
Di bawah pohon tua, Naila tersenyum sambil berbisik,

“Terima kasih. Aku janji akan selalu menjagamu.”

Pohon itu bergoyang pelan menjawab, tak lagi menangis, tetapi tersenyum bahagia .


Pesan Moral:
Jika kita menjaga alam, alam juga akan menjaga kita. Jangan biarkan keserakahan merusak masa depan kita. 🌱

Comments